A. PENDAHULUAN
Menurut komposisinya makanan penutup dingin dapat dibagi dalam beberapa
kelompok. Kelompok ini mencakup es krim, water ice/sherbet, dan frozen
confection product misalnya ice parfait. Penyiapan makanan penutup dinging
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
1. Dengan
mencampur semua bahan utama, kemudian dimasukkan kedalam cetakan lalu
didinginkan.
2. semua
bahan utama disiapkan atau dimasak, masukkan kedalam mesin es krim, kocok
sampai menjadi krim dan simpan dilemari pendingin. Pada bab ini yang lebih mendalam
dibahas adalah es krim, karena es krim merupakan makanan penutup dingin yang
paling banyak dikonsumsi. Shorbet dan parfait juga akan disinggung pada bagian
akhir bab ini.
Makanan penutup dingin dalam hal ini es krim adalah makanan yang mengandung
lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineralmineral lain yang berguna.
Menurut SNI es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara
pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula,
dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Es krim terdiri dari
62 – 68% air, 32 – 38% bahan padat, dan udara.
Es krim buah dan sorbet yang bahannya jus buah dapat dipergunakan untuk
keperluan diet. Makanan penutup dingin sangat menarik perhatian bila dibuat dan
disajikan dengan baik dan benar. Es krim merupakan produk yang kaya kalsium dan
protein. Hal ini dapat dipahami karena bahan baku utamanya adalah susu. Kalsium
dan protein adalah zat gizi yang dibutuhkan segala usia. Oleh sebab itu, es
krim dapat dinikmati semua usia. Hanya saja perlu dicermati kandungan zat gizi
lain yang terkandung dalam es krim seperti karbohidrat dan lemak.
Dua zat gizi tersebut perlu dibatasi konsumsinya. Bagi penggemar es krim yang
sedang diet, pilihlah es krim dengan kandungan lemak dan gula rendah.
Es krim dapat dibedakan berdasarkan komposisi dan kandungannya. Komponen
terpenting dari es krim adalah lemak susu dan susu skim. Es krim dapat
dikelompokkan dalam tiga kategori yakni ekonomis atau standar, good average
atau premium, dan deluxe atau super premium. Perbedaan ketiga jenis tersebut
berdasarkan kandungan lemak dan komponen lainnya (lihat Tabel 19.1). Selain itu
es krim juga bisa dibedakan berdasar komposisinya. Ada es krim yang disebut
milk ice, sherbet dan water ice. Milk ice atau es susu adalah produk yang
memiliki lemak dalam jumlah rendah atau sekitar empat persen. Sherbet memiliki
kandungan lemak sekitar dua persen. Es krim jenis water ice tak menggunakan
lemak susu dan susu skrim melainkan hanya menggunakan jus buah dan gula serta
ditambahkan penstabil. Beberapa formula es krim dapat dilihat pada Tabel di
bawah ini.
title=""Pati119.jpg" ">
Es krim merupakan produk beku yang dibuat terutama dari susu atau produk susu.
Syarat dari es krim jenis ini adalah:
• Mengandung lemak susu minimum 10%. Jika digunakan flavor (buah, kacang,
coklat) maka kadar lemak produk minimum 8%.
• Mengandung
padatan susu minimum 20%. Jika digunakan flavor maka kadar padatan susu produk
minimum 16%.
• Stabilizer maksimum 0.5%.
• Mengandung minimum 1.6 lb total padatan per gallon produk atau berat produk
minimum 4.5 lb per gallon.
Bahan-bahan yang umum digunakan untuk membuat es krim yaitu :
a. Susu cair atau susu bubuk
Bahan ini digunakan sebagai sumber padatan susu yaitu protein, laktosa dan
lemak. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai sumber padatan susu antara
lain : susu segar (full cream), susu skim, susu bubuk full cream, atau
susu bubuk skim. Yang sering digunakan untuk membuat es krim adalah susu bubuk bukan
lemak yaitu susu skim (terutama protein dan laktosa). Penggunaan susu skim
memberikan keuntungan karena:
1) Dapat diketahui dengan pasti komposisi bahan yang digunakan tanpa melakukan
analisis yang lama. Dengan demikian dapat dihitung kebutuhan bahan dengan mudah
sesuai dengan formula yang akan digunakan (untuk mencukupi total padatan susu.)
2) Harga susu bubuk skim lebih murah dibandingkan susu bubuk full cream. Jika
digunakan susu bubuk skim maka kebutuhan lemak akan disuplai dari bahan lain
misalnya krim atau butter oil. Padatan susu berfungsi membentuk
"body" atau tekstur es krim disamping menimbulkan rasa Tepung whey
merupakan salah satu alternatif yang digunakan untuk mengurangi penggunaan susu
skim. Tentunya pertimbangan ini akan berdampak pada biaya. Penggunaan tepung
whey juga dibatasi oleh kandungan mineral serta kandungan laktosanya. Tingginya
kandungan mineral dan laktosa mengakibatkan produk akan terasa lebih asin.
Sedangkan kandungan laktosa yang tinggi akan meninggalkan kesan berpasir ketika
dikonsumsi.
b. Lemak susu
Biasanya digunakan krim yang berkadar lemak sekitar 20-50% atau butter oil.
Krim atau butter oil yang digunakan harus diketahui dengan pasti kadar lemaknya
agar dapat dihitung jumlah bahan yang dibutuhkan untuk mencukupi kadar lemak
yang dikehendaki sesuai dengan formula. Fungsi lemak untuk memberi tekstur
halus, berkontribusi dengan rasa serta memberi efek sinergis pada tambahan
flavor yang digunakan.
Disamping itu, penggunakan lemak akan memperindah penampakan. Saat ini, lemak
yang berasal dari susu dapat digantikan dengan lemak yang berasal dari tanaman
misalnya dari kelapa, palawija atau pun lemak yang diperoleh dari kedelai.
c. Gula
Gula yang sering digunakan untuk membuat es krim adalah gula pasir (sukrosa),
HFS (high fructose Syrup) atau kombinasi keduanya.
Gula berfungsi memberikan rasa manis disamping juga turut membentuk
body/kekentalan atau tesktur. Banyaknya gula yang digunakan sekitar 15%.
d. Stabiliser
Stabilizer digunakan dengan tujuan untuk memperoleh tekstur es krim yang halus
yaitu menjaga air di dalam es krim agar tidak membeku benar dan mengurangi
kristalisasi es/kristal es yang besar/kasar. Stabiliser yang sering digunakan
dalam pembuatan es krim dan frozen dessert lainnya adalah CMC (carboxymethyl
cellulose), gelatin, alginat, karagenan, gum arab, dan pektin. Penggunaan
stabiliser dalam pembuatan es krim sekitar 0.5%.
e. Emulsifier
Emulsifier digunakan untuk memperbaiki tekstur es krim yang merupakan campuran
air dan lemak. Dengan emulsifier adonan es krim yang merupakan sistem emulsi
minyak dalam air dapat diperbaiki stabilitasnya. Emulsifier yang sering
digunakan dalam pembuatan es krim antara lain lesitin (dalam kuning telur) dan
monogliserida. Pengguanan emulsifier sekitar 0.1%.
f. Pemberi rasa
Rasa pada es krim merupakan kombinasi antara cita rasa dan bau, yang diciptakan
untuk memenuhi selera konsumen, sehingga produsen menggunakan perasa (flavor)
ditambahkan untuk memperoleh citarasa tertentu. Flavor yang sering digunakan
dalam pembuatan es krim antara lain : vanilla, coklat, moca, buah-buahan,
dan kacang. Vanila dan coklat dapat langsung ditambahkan dalam adonan es krim.
g. Pewarna
Penambahan pewarna dalam pembuatan es krim adalah untuk memperoleh warna
tertentu. Pewarna yang ditambahkan harus "food grade". Es krim yang
paling banyak digunakan adalah es krim vanilla, coklat, moka, arbei dan es krim
buah. Susu dapat dimasak tersendiri, tetapi untuk mendapatkan rasa/selera yang
lebih enak dapat dilakukan dengan cara memasak semua bahan secara bersama sampai
campuran tersebut mulai mengental dan selanjutnya didinginkan. Hindari
perebusan yang berlebihan, karena akan menyebabkan telur bergumpal (matang)
jika menggunakan telur.
3. Proses Pembuatan Es Krim
Es krim dapat dibuat dengan tangan/manual dan mesin di rumah tangga. Lima
negara yang paling tinggi konsumsi es krim didunia yaitu :
America, New Zealand, Denmark, Australia, Belgium/Luxembourg. Es krim dapat
dibuat dengan 3 cara pengolahan yaitu pengolahan dingin, pengolahan panas dan
pengolahan gabungan.
a. Pengolahan Dingin
Cocok untuk pembuatan es krim sari buah, karena kadar keasaman buah menghambat
perkembang biakan kuman, sehingga pemanasan menjadi tidak begitu diperlukan.
Bahan yang dipergunakan haruslah bahan yang bebas kuman seperti penggunaan air
adalah air mineral atau air yang telah dimasak. Saat pengolahan campuran bahan
harus segera dibekukan, jangan menyimpan es krim pada suhu ruang, atau
refrigerator.
Buah yang dipakai daging buah atau jus buah. Untuk menambah rasa dapat
ditambahkan pasta buah. Pada pembuatan es krim ini harus selalu digunakan alat
pengukur gula, karena hasil akhir campuran harus berukuran 18o Be
b. Pengolahan Panas
Campuran dasar harus diolah dengan penggunaan panas (pasteurisasi), contoh
campuran dasar pada pengolahan panas yaitu susu segar, produk dari susu dan
mentega, dan telur. Proses Pasteurisasi tergantung suhu dan waktu, makin rendah
suhu pasteurisasi makin lama waktunya (Tabel 11.2). Setelah proses pasteurisasi
harus diusahakan agar campuran dasar es krim segera didinginkan hingga 4oC.
Campuran dasar es krim ini hanya boleh tersimpan selama 72 jam pada saat
sebelum proses pembekuan karena kalau tidak kuman dapat berkembang biak
kembali. Penambahan rasa dapat dilakukan saat atau setelah proses pembekuan
seperti potongan buah, kismis, cokelat dan lain-lain.
c.
Pengolahan Gabungan
Pengolahan ini merupakan gabungan dari pengolahan dingin dan pengolahan panas.
Pengolahan ini dilakukan bila sebagian bahan dasar tidak bebas kuman. Hanya
bahan tersebut yang dipanaskan. Bahan lainnya dapat dimasukkan tanpa proses
pemanasan. Penanganan selanjutnya sama dengan pada pengolahan dingin.
Secara umum
pembuatan es krim meliputi persiapan bahan, pencampuran, pasteurisasi untuk
pengolahan panas dan pengolahan campuran, homogenisasi, pendinginan, pengisian,
serta pengemasan. Untuk mendapatkan produk es krim yang sempurna maka setiap
langkah proses harus dilakukan dengan benar dan cermat. Pasteurisasi berguna
untuk membunuh bakteri patogen. Homogenisasi berfungsi untuk meningkatkan kekentalan
adonan juga agar besar globula lemak seragam dengan tujuan memberikan tekstur
yang lembut.
Pendinginan berfungsi untuk menghentikan pemanasan berlanjut. Kemudian adonan
es krim dialirkan ke bagian pengisian untuk dibentuk sesuai kebutuhan dan
dikemas agar lebih menggugah selera.
Pembuatan es krim sebenarnya sederhana saja, yakni mencampurkan bahan-bahan dan
kemudian mendinginkannya. Air murni pada tekanan 1 atmosfer akan membeku pada
suhu 0°C. Namun, bila ke dalam air dilarutkan zat lain, titik beku air akan
menurun. Jadi, untuk membekukan adonan es krim pun memerlukan suhu di bawah
0°C. Misalkan adonan es krim dimasukkan dalam wadah logam, kemudian di ruang
antara ember kayu dan wadah logam dimasukkan es. Awalnya, suhu es itu akan
kurang dari 0°C (coba cek hal ini dengan mengukur suhu es yang keluar dari
lemari pendingin). Namun, permukaan es yang berkontak langsung dengan udara
akan segera naik suhunya mencapai 0°C dan sebagiannya akan mencair. Suhu
campuran es dan air tadi akan tetap 0°C selama esnya belum semuanya mencair.
Seperti disebut di atas, jelas campuran es krim tidak membeku pada suhu 0°C
akibat sifat koligatif penurunan titik beku.
Bila ditaburkan sedikit garam ke campuran es dan air tadi, kita mendapatkan hal
yang berbeda. Air lelehan es dengan segera akan melarutkan garam yang kita
taburkan. Dengan demikian, kristal es akan terapung di larutan garam. Karena
larutan garam akan mempunyai titik beku yang lebih rendah dari 0°C, es akan
turun suhunya sampai titik beku air garam tercapai. Dengan kata lain, campuran
es krim tadi dikelilingi oleh larutan garam yang temperaturnya lebih rendah
dari 0°C sehingga adonan es krim itu akan dapat membeku. Kalau campuran itu
hanya dibiarkan saja mendingin tidak akan dihasilkan es krim, melainkan
gumpalan padat dan rapat berisi kristalkristal es yang tidak akan enak kalau
dimakan. Bila diinginkan es krim yang enak di mulut, selama proses pembekuan
tadi adonan harus diguncang-guncang atau dikocok . Pengocokan atau pengadukan
campuran selama proses pembekuan merupakan kunci dalam pembuatan es krim yang
baik.
Proses pengguncangan ini bertujuan ganda. Pertama, untuk mengecilkan ukuran
kristal es yang terbentuk; semakin kecil ukuran kristal esnya, semakin lembut
es krim yang terbentuk. Kedua, dengan proses ini akan terjadi pencampuran udara
ke dalam adonan es krim.
Gelembung-gelembung
udara yang tercampur ke dalam adonan inilah yang menghasilkan busa yang
seragam (homogen). Metode sederhana pengadukan dan pendinginan secara
serempak ini ternyata menimbulkan masalah lain. Krim pada dasarnya
terdiri atas globula kecil lemak yang tersuspensi dalam air.
Globula-globula ini tidak saling bergabung sebab masing-masing dikelilingi
membran protein yang menarik air, dan airnya membuat masing-masing globula
tetap menjauh. Pengadukan akan merusak membran protein yang membuat
globula
lemak tadi kemudian dapat saling mendekat. Akibatnya, krim akan naik ke
permukaan. Hal seperti ini diinginkan bila yang akan dibuat adalah mentega
atau minyak, tetapi jelas tidak diinginkan bila yang akan dibuat es krim.
Penyelesaian
sederhananya adalah dengan menambahkan emulsifier pada campuran. Molekul
emulsifier akan menggantikan membran protein, satu ujung molekulnya akan
melarut di air, sedangkan ujung satunya akan melarut di lemak. Lecitin,
molekul yang terdapat dalam kuning telur, adalah contoh emulsifier
sederhana. Oleh karena itu, salah satu bahan pembuat es krim adalah kuning
telur. Selain itu, dapat digunakan mono- atau di-gliserida atau polisorbat
yang dapat mendispersikan globula lemak dengan lebih efektif.
Over run
adalah jumlah udara yang terkandung di dalam es krim. Over run merupakan
selisih volume es krim dengan adonan es krim. Adonan es krim adalah semua
bahan es krim yang telah dicampur tetapi belum dimasukan udara ke
dalamnya.
Pada proses
pembuatan es krim dilakukan pasteurisasi dan homogenisasi dengan tujuan
untuk mengurangi ukuran globula-globula yang terbentuk sehingga akan
memperluas bidang sentuh antara zatzat yang terdisfersi dengan emulsifier,
produk yang dihasilkan tampak halus. Setelah di homogenisasi campuran es
krim pada tekanan antara 2000-4000 psi, campuran didinginkan sampai suhu
4.4oC dipertahankan selama 4-24 jam dengan tujuan untuk membuat
tekstur halus berkilat dan kekentalannya bertambah. Setelah pendinginan, adonan
es krim dibekukan dalam dua tahap. Tahap pertama pembekuan dalam freezer
bertujuan untuk mempercepat penurunan suhu, sehingga terbentuk kristal es
yang halus dan membantu proses "overrun". Dalam tahap ini
sebagian air akan dibekukan dan sebagian lagi dibekukan di dalam
"hardening room". Campuran yang dihasilkan akan berbentuk semi
padat dan berpori-pori. Campuran dibekukan kembali di dalam
"hardening room" dengan suhu 0-25oF es krim yang dihasilkan akan
berbentuk lebih padat dengan kristal-kristal es yang lebih halus.
Beda
stabilizer akan beda es krim yang dihasilkan misalnya stabiliser gelatin
dengan CMC. Es krim dengan stabilizer gelatin menghasilkan kristal lebih
besar, tekstur kasar, aftertaste lengket di langit-langit mulut. Es krim
dengan stabilizer CMC menghasilkan kristal lebih kecil, tekstur smooth
tidak ada aftertaste yang tidak normal. Waktu leleh gelatin lebih lama
dibandingkan dengan CMC. Kristal es yang kasar disebabkan campuran es krim
yang terlalu banyak mengandung air dan proses pendinginan yang kurang
cepat menyebabkan lebih lama meleleh. Jumlah bahan padat yang
terlalu tinggi dapat menyebabkan rasa seperti berpasir.
Bila es krim
tidak disimpan dengan baik, sebagian es krim yang mencair akan membentuk
kristal es yang lebih kasar/besar dan ketika kembali dimasukkan ke dalam
pendingin kristal esnya akan tumbuh membesar. Hal ini akan mengakibatkan
teksturnya menjadi semakin kasar dan tidak enak di mulut. Selain itu,
sebenarnya pengasaran tekstur ini bisa juga diakibatkan karena laktosa
(gula susu) akan mengkristal dari larutan dan sukar melarut
kembali. Untuk mengatasi hal ini, bila selesai makan (sebelum
menyimpan kembali), dapat ditaburkan sedikit gum atau serbuk selulosa di
atas es krim. Serbuk-serbuk itu akan menyerap kuat air yang
mencair sehingga pembentukan kristal es yang besar dapat dicegah.
5. Kesalahan Pada Pembutan Es Krim
Beberapa
kesalahan, penyebab dan cara penanganan yang sering terjadi pada proses
pembutan es krim adalah :
Tabel
19.3 : Kesalahan, sebab dan penanganan produk es krim
6. Penyajian/ Menghidangkan Es Krim
Bagaimanapun
higienis, lezat, bergizinya suatu produk makanan kalau penyajiannya tidak
tepat dan tidak menarik maka tidak akan menjadi pilihan konsumen. Dengan
demikian pada saat penyajiannya es krim dapat dikombinasikan dengan buah
(segar, kaleng), koktil buah, dan dengan saus atau dihidangkan begitu saja
tampa pendamping. Pengkombinasian yang berbeda akan memberi nama hidangan
es krim yang berbeda. Dibawah ini akan disajikan beberapa contoh hidangan
es krim.
Sorbets
adalah adonan cair yang dibekukan melalui mesin es krim, terbuat dari
bahan dasar sirop gula, anggur putih, liqueur, atau jenis buah-buahan dengan
atau tanpa penambahan fresh cream, dihidangkan baik sebagai makanan
selingan sebelum penghidangan makanan utama (terutama masakan yang
dipanggang) ataupun sebagai makanan penutup. Sorbet merupakan es yang
sangat jernih dan disajikan di dalam gelas-gelas khusus. Sorbet disajikan
untuk memberikan kesegaran atau untuk merangsang selera. Sorbet juga cocok
untuk disajikan dengan salah satu jenis makanan yang
dipanggang. Sekarang ini sorbet juga dihidangakan pada acara makan
siang sebagai minuman dingin yang disertai makanan ringan. Sorbet
dibuat dari bahan-bahan seperti anggur putih, liqueur, atau jus buah.
Sorbet buah dalam pembuatannya biasanya ditambah dengan jus buah.
Seluruh jenis sorbet rasanya segar dan kurang begitu manis jika
dibandingkan dengan es krim. Penyajian sorbet dapat juga dikombinasikan
dengan meringue atau krim diatasnya.
Sorbet
dibuat dengan kadar sari buah yang tinggi dan kadar gula yang rendah.
Dahulu sorbet sering disajikan sebagai hidangan penyegar antara dua
hidangan berat, namun sekarang juga disajikan sebagai hidangan penutup.
Penggunaan gula pada sorbet memiliki visikositas 22o Be dan menambahkan
bahan-bahan lainnya. Beberapa contoh sorbet adalah Frambozen sorbet dan
Vienna ice coffee.
Komposisi:
Frambozen
500 gr
Air 125 gr
Buah lemon
(sari) 1 buah
Gula 80 gr
Minuman
beralkohol frambozen
Cara membuatnya:
• Buahnya
dibersihkan (cuci) dan diblender (jangan terlalu halus/agak kasar) dengan
air, sari lemon dan gula.
• Dapat juga
ditambah sedikit dengan minuman beralkohol frambozen (untuk non Muslim)
dan dibekukan.
• Sajikan
dalam gelas, dapat juga dengan penambahan minuman anggur, champagne.
Parfait
adalah light ice dingin (membeku) tanpa susunan dan selalu dibuat dengan
satu macam aroma. Pada awalnya campuran parfait harus selalu dimasukkan
kedalam sebuah cetakan silinder yang tinggi sebelum proses pendinginan.
Namun sekarang sering dibuat dalam cetakan-cetakan yang berbeda dan dihias
dengan krim.
Campuran
parfait terdiri atas telur dan sirup gula, kemudian diaduk di tempat yang
panas (ditim) dan selanjutnya didinginkan dengan cara mengocok secara
konstan. Dapat ditambahkan krim dan aroma.
RANGKUMAN
Pada susunan
hidangan kontinental, es krim termasuk makanan penutup dingin (frozen
dessert). Es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan
cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun
nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Es
krim terdiri dari 62 – 68% air, 32 – 38% bahan padat, dan udara.
Es krim yang
dikenal saat ini sangat banyak jenis dan variasinya, oleh sebab itu es
krim dapat dibedakan berdasarkan komposisi dan kandungannya. Komponen
terpenting dari es krim adalah lemak susu dan susu skim. Es krim dapat
dikelompokkan dalam tiga kategori yakni ekonomis atau standar, good
average atau premium, dan deluxe atau super premium. Perbedaan ketiga
jenis tersebut berdasarkan kandungan lemak dan komponen lainnya.
Es krim juga
bisa dibedakan berdasar komposisinya. Ada es krim yang disebut milk ice,
sherbet dan water ice. Milk ice atau es susu adalah produk yang memiliki
lemak dalam jumlah rendah atau sekitar empat persen. Sherbet memiliki
kandungan lemak sekitar dua persen. Es krim jenis water ice tak
menggunakan lemak susu dan susu skrim melainkan hanya menggunakan jus buah
dan gula serta ditambahkan penstabil.
Proses
pembuatan es krim ada 3 (tiga) macam yaitu :
1)
pengolahan dingin,
2)
pengolahan panas, dan
3)
pengolahan campuran.
Selain es
krim, yang termasuk makanan penutup dingin (frozen dessert) adalah sorbets
dan parfait.
Dessert pada
dasarnya adalah hidangan yang disajikan setelah makan malam,tetapi seiring
dengan perkembangan dunia kuliner,dessert menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari "courses" menu pada saat breakfast,lunch,maupun dinner.
Biasanya "dessert" mempunyai rasa yang manis,tetapi ada juga yang
beraroma kuat,misaknya beberapa jenis "dessert" yang berbahan dasar
keju.
Dessert sebagai bagian dari hidangan barat baru berkembang pada abad
ke-19.Sebelum abad ke-19,"dessert" hanyalah hidangan spesial untuk
kalangan elit,karena masih tingginya kesenjangan antara si kaya dan si miskin
serta masih belum berkembangnya industri gula.
"Dessert" adalah makanan yang disajikan pada saat terakhir dari
serangkaian susunan menu dalam hidangan kontinental,atau disebut juga sebagai
hidangan penutup.Istilah "dessert" berasal dari bahasa Perancis kuno
"deserver" yang berarti "membersihkan meja".Kata
"dessert" umum digunakan di negara Amerika,Kanada,Australia, dan
Perancis.Sementara "sweet/pudding/afters" merupakan kata lain dari hidangan
ini di negara-negara persemakmuran Inggris.
Beberapa negara tidak memiliki hidangan penutup secara terpisah.Ada yang
menggabungkan hidangan penutup yang rasanya manis ke dalam hidangan
utama,sehingga dessert sering dianggap hanya sebagai makanan selingan atau
snack yang dinikmati pada waktu luang saja.
Dessert terbagi atas 3 golongan:
1.Hot
Dessert
Merupakan hidangan penutup yang disajikan panas dengan suhu antara 40-50
derajat celcius.
Contoh hidangan "hot dessert" antara lain:
a.Souffle
Souffle adalah hidangan manis dan lembut,terbuat dari kuning telur dan putih
telur kocok serta bahan-bahan lain yang dibuat dengan cara dipanggang atau di
oven.
Ketika baru diangkat dari oven,Souffle berukuran lebih besar dan mengembang
yang kemudian akan mengempis setelah 20-30 menit.Sehingga untuk mendapatkan
rasa terbaik,souffle harus dihidangkan dalam keadaan panas sebelum mengempis.
b.Crepes/Pancake
Adonan dasar crepes/pancake terbuat dari tepung terigu,gula dan
garam.Ditambahkan susu,telur kocok dan lemak.Adonan kulit ini diberi isian
berupa potongan buah atau selai.Sedangkan crepes disajikan dengan saus yang
terbuat dari sari buah.
c.Hot Pudding
-Molded pudding
Molded pudding dipanggang dan disajikan seperti halnya souffle,yaitu langsung
dihidangkan setelah diangkat dari oven.Contoh molded pudding: Saxon
pudding,Rice pudding,dan Frankfurt pudding.
-English pudding
Merupakan pudding yang disajikan dengan sirup buah.
Contoh: Bread and Butter pudding.
d.Fritters
Adalah adonan cair yang dibuat dengan bahan dasar tepung terigu,susu dan
telur.Biasanya adonan ini digunakan sebagai pembalut dari buah-buahan yang
digoreng.
Contoh hidangan Fritters: Banana fritters,Pineapple fritters,Apple fritters.
2.Cold
Dessert
Merupakan jenis hidangan dessert yang disajikan dalam susu dingin/suhu ruang.
Contoh hidangan ini:
a.Custard
Jenis hidangan dengan bahan dasar susu dan telur yang dikentalkan di atas
api,umumnya dianggap sebagai saus dessert.Sebagai dessert,custard dibuat dengan
tambahan susu atau krim,kuning telur,gula dan aroma.Adapula yang menambahkan
dengan tepung terigu,maizena,atau gelatin.
Umumnya custard dimasak secara perlahan di atas api,atau bisa dikukus atau
dipanggang di dalam oven.Beberapa jenis custard: Caramel Custard dan
Blancmange.
b.Jellies
Dessert yang teksturnya kaku dan kenyal.Sebagai bahan dasarnya dapat
menggunakan gelatin yang berasal dari tulang,agar-agar atau tepung
"konyaku" yang berasal dari rumput laut.Beberapa jenis dessert ini:
Port Jelly,Mousse,dan Kirsch Jelly.
c.Cold Pudding
Pudding yang disajikan dalam keadaan dingin.Beberapa variasinya adalah:
Bavarois pudding dan Chocolate pudding.
d.Choux Paste
Terbuat dari susu,butter,garam dan gula yang direbus lalu dimasukkan tepung
terigu dan diaduk-aduk hingga menjadi adonan yang kalis.Setelah adonan
hangat,masukkan telur.Adonan ini lalu dimasukkan ke dalam piping bag,dibentuk
dengan menyemprotkan di atas loyang lalu dipanggang.Setelah matang,diberi isian
pastry cream.Beberapa jenis dessert yang terbuat dari choux paste : Cream
puff,Eclair,Crocombuce.
e.Cake/Tortes
Biasanya dipih untuk acara-acara seremonial.Cake ini mempunya tingkat
kelembaban yang lebih tinggi dari udara,sehingga akan mengeras apabila
dibiarkan di udara terbuka.
Contoh: Black forest Cake,Pound Cake,Loaf Cake,dan Sachertorte.
3.Frozen
Dessert
Adalah jenis hidangan dessert yang disajikan dalam keadaan beku dan merupakan
dessert yang populer dan mempunyai macam-macam variasi.Frozen dessert dipercaya
pertama kali dibawa ke Perancis oleh Catherine de Medici pada tahun 1533 ketika
ia meninggalkan Italia dan menikah dengan Duke of Orleans yang kemudian menjadi
Henry II.Sejak saat itu Frozen Desser dinikmati di jalanan Perancis lalu
menyebar ke Inggris dan Eropa.
Dessert ini terbagi atas 2:
a.Ice cream
Dessert beku yang dibuat dari produk susu.Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat
ice cream komersial modern adalah lemak susu,susu padat,pemanis,penstabil,dan
pengemulsi,serta air.Sedangkan "Plain Ice Cream" dibuat dari kunign
telur,gula,susu dan krim yang dicampur dengan berbagai proses,kemudian diaduk
hingga mengembang lalu dibekukan.
b.Sherber/Sorbet
Dessert beku yang murni dibuat dari buah-buahan dan atau bahan lain.Sherbet
tidak mengandung susu,tapi adapula yang menambahkan dengan alkohol.
beberapa jenis Sherbet:Fruit sherbet dan Liquer Sherbet.